Bahan
Ajar : Kelas XI
Semester 1
Proses
morfologis
Pendahuluan
•
Jika
kita belajar menulis, tentu saja tidak boleh melupakan unsur-unsur yang
berkaitan dengan kebahasaan.
•
Menulis
tidak hanya mengelompokkan kata demi kata dari sejumlah kosakata, tetapi harus
memerhatikan unsurun-sur lain, yaitu ketatabahasaan.
•
Berkaitan
dengan menulis kata-kata maka tidak akan lepas dari proses morfologis.
•
Dalam
Kamus Linguistik, Harimurti Kridalaksana menjelaskan morfem dengan
pengertian ”satuan bahasa terkecil yang maknanya relatif stabil dan tidak dapat
dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil”.
•
Ilmu
yang mempelajari seluk beluk morfem disebut morfologi.
•
Morfem
dibedakan menjadi dua, yaitu 1) morfem bebas dan 2) morfem terikat.
•
Morfem bebas adalah
morfem yang memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dalam satuan kalimat.
•
Morfem terikat adalah morfem yang tidak memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dalam
kalimat.
Morfem
Morfem berbeda dengan kata. Perbedaan
antara morfem dan kata tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut.
• Morfem
Satuan
gramatik yang paling kecil;
tidak memiliki satuan lain sebagai unsurnya dan tidak memiliki arti.
Contoh:
-
Imbuhan:
me(N)-, pe(N)-, ber-
-
juang, mayur, kerontang
-
Kata
-
Bentuk
bebas yang paling kecil dan memiliki arti.
Contoh:
-
makan,
minum, mandi, buku
Perhatikan
kata bersaudara yang dibentuk dari imbuhan ber- dan kata saudara,
jadi kata bersaudara memiliki dua morfem, yang ber-
(morfem terikat), dan saudara (morfem bebas). Contoh
Proses Morfologi
•
Proses
pembentukan kata seperti di atas disebut proses afiksasi.
•
Afiksasi adalah
proses penggabungan afiks
pada sebuah satuan, baik satuan itu merupakan bentuk tunggal atau bentuk
kompleks (Ramlan, 1987:34).
Proses
Morfologi
•
Proses
morfologi adalah proses
pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan benAfiksasi merupakan salah satu jenis proses
morfologi. Proses morfologi adalah proses pembentukan kata-kata dari
satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.
•
Kata
yang sudah mengalami proses afiksasi sebagai berikut.
•
dikumpulkan, dipindahkan,
dipublikasikan, humanisme, kebudayaan, kemahiran, kepakarannya, keunikannya,
kreativitasnya, memutuskan, mendalami,
mengundurkan, meningkatkan, pendidikan, realisme
•
tuk
dasarnya.
•
Pengertian
yang lebih sederhana, proses morfologi adalah proses penggabungan dua morfem
atau lebih.
•
Proses
morfologi dibagi menjadi tiga, yaitu
–
afiksasi
(proses pembubuhan afiks pada bentuk dasar),
–
reduplikasi
(proses pembentukan kata ulang), dan
–
Afiksasi merupakan salah satu jenis proses morfologi. Proses
morfologi adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan
lain yang merupakan bentuk dasarnya.
•
Afiksasi
-
Kata yang sudah mengalami proses afiksasi sebagai berikut.
–
dikumpulkan, dipindahkan,
dipublikasikan, humanisme, kebudayaan, kemahiran, kepakarannya, keunikannya,
kreativitasnya, memutuskan, mendalami,
mengundurkan, meningkatkan, pendidikan, realisme
–
komposisi
(proses pembentukan kata
majemuk).
Reduplikasi
•
Reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatik, baik sebagian atau
seluruhnya; dengan variasi fonem atau tidak.
•
Hasil
dari proses reduplikasi adalah kata ulang.
•
Perhatikan
contoh kata ulang berikut!
–
adik-adiknya
–
bertubi-tubi
–
bolak-balik
–
hukum-hukum
–
jasa-jasa
–
lagu-lagu
–
semata-mata
–
syair-syair
Kata
Ulang
•
Kata
ulang memiliki satuan yang diulang, yang disebut bentuk dasar.
•
Untuk
dapat menentukan bentuk dasar kata ulang, kamu perlu mengetahui karakteristik
kata ulang. Ramlan (1987: 65-66) menyebutkan karakteristik kata ulang adalah sebagai berikut.
- Pengulangan kata pada umumnya tidak mengubah bentuk kata. Dengan demikian, kata dasar kata ulang memiliki kategori yang sama dengan katagori kata ulang tersebut.
Berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya,
proses pengulangan kata dibedakan menjadi
- pengulangan penuh, yaitu mengulang seluruh kata tanpa melakukan pengubahan;
Contoh: jalan-jalan,
buku-buku, syair-syair
2. pengulangan sebagian, yaitu mengulang
sebagian dari bentuk dasar;
Contoh: berjalan-jalan,
membaca-baca, dipukul-pukul
3. pengulangan dengan kombinasi afiks, yaitu
mengulang bentuk dasar secara penuh kemudian menambahkan afiks;
Contoh: kuda-kudaan,
kereta-keretaan, ayun-ayunan
4. pengulangan dengan perubahan fonem, yaitu
mengulang bentuk dasar, namun salah satu fonem diubah.
Contoh: bolak-balik,
serba-serbi, lauk-pauk, sayur-mayur.
–
Akibat
gempa kemari, rumah-rumah roboh rata dengan tanah.
–
rumah-rumah
kata benda
–
rumah
kata benda
Kata
Ulang
Bentuk dasar
selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa.
Contoh:
–
mengejar-ngejar kata ulang
–
mengejar kata dasar
Dalam
penggunaan bahasa, kata mengejar lebih lazim digunakan dibanding ngejar.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa bentuk dasar mengejar-ngejar adalah mengejar.
Kata
Majemuk
•
Unsur-unsur
yang membentuk kata majemuk tidak dapat dipisahkan, disisipi kata lain, atau
diubah strukturnya.
•
Kedua
unsurnya merupakan unsur inti.
Contoh:
Mata
kaki, kambing hitam, daun pintu, bunga desa, anak emas, buaya darat, sapu
tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar